KISAHKU

Thursday, June 21, 2012

Oleh: Desy indria puspita sari 


            “JANGAN SENTUH ANAKKU…, PERGIIIIIIIIII” teriak mama sambil kulihat isak tangisnya. Dan papa pergi berlalu begitu saja meninggalkan aku dan mama. Dan sejak saat itulah terakhir kulihat wajah papa, entah seperti apa dia sekarang aku tak pernah tahu. Waktu itu aq masih berusia 4 tahun. Saat itu aku masih terlalu kecil untuk mengerti mengapa mama sebegitu marahnya mengusir papa dari rumah. Kadang aku merindukan papa sering aku menangis tapi semua sudah menjadi kebiasaan, tanpa papa.
            Sejak saat itu mama mulai bekerja lagi sebagai sales promotion girl produk kecantikan. Itu yang membuat mama kadang jarang ada dirumah. Aku selalu bersama nenek setiap hari nenek yang selalu mengurus semua keperluanku mulai dari sekolah tingga tidur.
            “Nek.., kenapa mama mengusir papa? Kalau mama tidak mengusir papa, papa pasti masih disini bersama dewa?” Tanyaku disatu kesempatan. “Dewa sayang.., mama tidak jahat, papa pergi karena papa sudah tidak sayang lagi sama mama sama dewa, papa sudah punya mama baru buat dewa, apa dewa mau tinggal sama mama baru dan punya adik baru?” penjelasan nenek sebenarnya membuatku masih tak mengerti apa arti semuanya. Tapi yang aku tahu bahwa papa sudah tak menginginkan aku dan mama lagi. Dan nenek pernah bilang bahwa mama yang baru itu jahat. Dan suka menyiksa anaknya.
#%$&^%&)()(*)()_(_(_+(+)_*(&*^&
2tahun sudah berlalu Hari minggu yang cerah, dan minggu itu mama libur kerja, aku sangat bahagia dan merindukan saat – saat berdua bersama mama. Seperti biasa saat aku dan mama libur, Mama selalu mengajakku ke kolam renang ‘biar km cepat tinggi dewa’ itu kata mama, karena tubuhku yang kurus dan pendek mama slalu melatihku untuk berenang.
            Rame sekali hari minggu itu di water park, aku dan mama mulai beraksi bermain air. Mataku terpaku pada gadis kecil itu lucu, cantik, dan imut.menggemaskan sekali, sepertinya dia berusia 4 tahun tapi gaya berenangnya sudah jago. Mama memanggilnya
            “hey dek nama km siapa?”Tanya mama pada anak itu
            “fanny tante” jawabnya.
            Gadis kecil itu bernama fanny dia berdua juga bersama mamanya, mamanya cantik seperti dia tentunya. Dan akhirnya aku berenang tidak hanya dengan mama ada fanny yang bisa menjadi partner renangku tentunya. Menyenangkan sekali berenang hari minggu itu bersama mama dan fanny.
@$^%$^&%&^*(&)(*)*_)*_)^*()
            Sejak hari itu tak ku temui lagi fanny di water park, kadang aku juga merasa kangen hahaha…, lucu rasanya anak sekecil itu bisa merasakan kangen. Mungkin bisa disebut cinta monyet pada pandangan pertama. Dan inilah cinta pertamaku.
            “Dewa….” Suara mama mengejutkanku dan membangunkan aku dari lamunan masa laluku. Namaku Dewa Aditya kurniawan, nama kurniawan itu kata mama adalah nama papaku Hery Kurniawan. Sekarang usiaku 20 tahun aku kuliah di Univ Teratai dan aku sangat bersyukur karena aku mendapat bantuan dari beasiswa prestasi. Itu yang bisa meringankan beban mama yang single parent. Entah kenapa mama belum menikah lagi. Tapi…..
            “Iya ma….” Sahutku menjawb panggilan mama
            “Dewa.., kamu mau tidak punya papa lagi?” pertanyaan mama sedikit mengagetkanku. Usia mama belum terlalu tua untuk itu 39 tahun. Aku rasa tidak ada masalah.
            “kenapa tidak ma…, dia orangnya baik kan ma?” tanyaku menyangsikan.
            “tentu nak…” jawaban mama sedikit meyakinkanku.
            Mamaku masih berusia 39 tahun itu karena dulu mama menikah dengan papa pada usia 19 tahun dan di usianya yang 20 tahun sudah melahirkan aku. Mama bernama Dewi dan hanya lulusan SMU, tapi untunglah mama bisa menjadi SPV di kosmetik tempat mama bekerja. Itu karena masa kerja mama yang lama. Dan om Dony adalah manager di perusahaan itu, sepertinya orangnya baik. Tapi dia btkan perjaka dia duda dengan 1 anak berumur 25 tahun perempuan dan sudah menikah. Om dony berusia 50 thun. Istrinya meninggal 2 tahun yang lalu karena kanker. Oke dan semua sudah jelas dan tentu saja aku sangat merestui hub mama dan om dony.
#%^&^*&)(*_)()_*()&*^&%^&$%
            Hari ini penerimaan mahasiswa baru dan aku sebagai panitia dan anggota senat tentu saja mau tidak mau harus turut campur dalam acara – acara seperti ini. Waktunya pemloncoan di mulai, ada salah satu Maba yang benar – benar menarik perhatianku. Perasaan ini mengingatkanku pada 14 tahun yang lalu. Rasa penasaran itu seperti ketika aku melihat Fany.
            Aku benar – benar tertarik pada gadis itu, matanya senyumnya semuanya hanya mengingatkanku 14 tahun silam. Ku beranikan diri mendekatinya dan perhatianku terpusat padanya. Fany siska putri, nama yang bagus dan aku yakin inilah Fany yang aku cari selama ini.
            Hari ini hari terakhir Ospek, malam inagurasi, malam pentas seni. Dan saat inilah ku beranikan diri untuk mengungkapkan semuanya pada fany.
%@&%#&^*#^*(@&^#(@&()&@()*)
            Waktu berlalu sudah 3 tahun kujalani hariku bersama Fany dan mama sudah menjalani kehidupan barunya bersama papa Dony. Hidupku bisa dibilang lebih menyenangkan dan berwarna dengan kehadiran mereka ditengah – tengah perjalanan hidupku. Dan aku telah lulus kuliah dan kini bekerja disebuah perusahaan swasta yang lumayan besar, bisa dibilang kehidupanku sudah mapan saat ini. Dan karena itulah aku berniat melamar Fany, dan menikahinya. Lengkaplah sudah kebahagiaanku. Aku merasa pasti merasa orang paling bahagia didunia ini.
            Malam ini adalah malam dimana aku akan melamar Fany secara resmi, aku, mama dan papa Dony akan datang kerumah Fany untuk membicarakan acara pertunangan kami dan lain – lain.
            “trimakasih ma, pa …” ucapku ke mereka ketika dalam perjalanan ke rumah Fanny.
            “trimakasih untuk apa dewa?” Tanya mama
            “Tentu untuk semua kebahagiaan ini” sahutku
            “Jika km bahagia kami juga pasti akan merasakan apa yang km rasakan sayang” sahut papa bijak. Aku tersenyum ‘terimakasih tuhan atas semua karunia ini’ ucap syukurku dalam hati.
            Sampailah kami dirumah fanny, keluarga Fany pasti sudah menunggu kedatangan kami.
            “tink…..tonk” suara bel dan seseorang keluar dari balik pintu. Tante Intan mama Fany menyambut kedatangan kami. Dan mempersilahkan duduk, Fany keluar dan mendampingi mamanya, papa fany belum terlihat, mungkin masih didalam mempersiapkan diri
            “pa…, keluarga dewa sudah datang” panggil tante intan ke suaminya.
Om Hery keluar sambil tersenyum melihat kami. Tapi seketika aku melihat raut mukanya berubah sperti terkejut bukan main.
            “dewi??” ku dengar om hery menyebut nama mama bahkan aku tak pernah tahu kalau mereka saling mengenal. Pandanganku berpindah pada mama, ekspresi yang sama kutangkap dari mama.
            “Mas Hery…??” Sahut mama dengan ekspresi yang tak kalah kaget. Membuat seisi rumah menjadi heran dan bertanya – Tanya. Siapa sebenarnya om Hery?
            “pertunangan ini tidak boleh terjadi” kata mama membuat aku syok dan semakin tak mengerti. Om Hery hanya tertunduk.
            “kenapa ma? Siapa om hery ma? Ada apa ini?” Tanya ku bingung,
            “Dia papa km dewa.., kalian bersaudara, 1 ayah” jawaban mama serasa meluluhlantakan seluruh urat nadiku.
            Dan ini benar – benar menyakitkan bagiku. Setelah 20 tahun aku kehilangan papa dan kini dia berdiri dihadapanku. Yang pernah benar – benar kurindukan. Ternyata Dia adalah ayah dari kekasihku…….. “Ya Tuhan apa sebenarnya renacnaMu untukku?”

0 komentar:

Post a Comment