skip to main |
skip to sidebar
Sinar
mentari masih semburat merah di ufuk timur. Pertanda hari baru telah
lahir. Awan berarak mengikuti kemauan sang bayu nan semilir. Embun pagi
kemilau putih menempel di rerumputan. Aku sungguh terpesona menatap
ciptaan Tuhan itu. Sayang kemilau itu menjadi sirna ketika puluhan bebek
yang dikomandani Pak Surip menerjangnya tanpa ampun. Akupun kecewa ,
karena untuk melihatnya lagi butuh waktu 24 jam lagi. Pak Surip tak
sadar bahwa dia telah mengecewakan aku. Tapi biarlah karena ini memang
salahku sendiri, mengapa sepagi itu aku ingin melihat bebek-bebek Pak
Surip yang berbaris indah dengan suaranya yang bersahut-sahutan.....
weeeeekk.....weeekkk....weeekkk......Aku hanya bisa berdoa semoga esok pagi Tuhan masih berkenan mengijinkan aku melihatnya kembali.
Posted By:Pamella Puspita Sari
0 komentar:
Post a Comment