OPTIMIS : BANGKIT DARI KEGAGALAN

Thursday, June 21, 2012

Dalam menerapkan pemikiran pemikiran positif itu tidak mudah, butuh proses panjang dan butuh pemahaman yang mendalam agar kita selalu bersifat positif dan optimis. Padahal kalau kita berfikir positif dan selalu optimis akan banyak hikmah yang kita dapat dari pemikiran tersebut. Jelaslah bahwa dalam ajaran agama pun kita di amanatkan untuk berfikir optimis, karena ke optimisan manusia dapat membawa dampat positif bagi manusia itu sendiri maupun orang lain. Teruslah berfikir mencoba berfikir optimis dan mencoba berfikir optimis, ingatlah seorang tokoh India pernah berkata “ Orang yang mau mencoba tidak akan pernah gagal.” Dan buktinya pemikiran pemikiran positif dan optimis ini sudah di coba oleh saudara saudara kita yang mau bangkit seperti halnya Sugeng, asal mojokerto, jawa Timur, beliau adalah penyandang cacat yang kehilangan sebelah kakinya karena kecelakaan. Tetapi meskipun sugeng adalah seorang yang cacat, beliau selalu berfikir optimis dan punya keinginan untuk bisa menolong orang banyak. Selain Sugeng ada Jonet, asal solo, jawa tengah yang kedua kakinya lumpuh mendadak sejak remaja.
Sugeng dan jonet merupakan laki laki yang tidak mau kalah pada nasib, beliau selalu berfikir optimis dan akan bangkit dari kegagalan. Beliau selalu berfikir kalau hidup hanyalah sebuah permainan, tergantung bagaimana kita untuk menjungkalkan kelemahan jiwa jauh jauh dari jurang, lalu tampil sebagai pemenang yang menarik perhatian banyak orang. Akhirnya jonet masuk pusat rehabilitasi, disana beliau belajar menjahit. Karena beliau yakin dengan menjahit beliau bisa mencari uang. Dengan kegigihan menyakini keterampilan menjahitnya kahirnya jonet dia direkrut oleh perusahaan garmen. Setalh dua tahun bekerja, jonet gelisah memikirkan rekan rekannya di pusat rehabilitasi, dan akhirnya jonet berhenti di perusahaan garmen tersebut dan dia mendirikan perusahaan garmen kecil dengan merekrut rekan rekannya di pusat rehabilitasi. Memang sangat mulia tujuan jonet, dia tidak mementingkan diri sendiri tetapi juga rekan rekannya.
Timbul lagi dorongan pada sugeng untuk lebih mengubah keadaan, karena ingin berjalan kaki dan mengendarai sepeda motor , sugeng kembali membuat kaki pals utuk dirinya agar beliau mengabulkan keinginannya. Dan sugeng pun sukses membuat kaki palsunya. Bahkan banyak yang tertarik terhadap kaki palsu yang dibuat oleh sugeng.
Banyak pasien penyandang cacat meminta bantuan sugeng untuk membuat kaki palsunya, dan sugeng pun menerima apa yang diminta pasien dan uniknya sugeng tidak meinta imbalan apapun atas jasa nya di lakukannya, hanya saja sugeng meminta kepada pasien tersebut untuk menyediakan bahannya sendiri dan sugeng yang membuatnya. Hal itu banyak mendapatkan perhatian dari kalangan masyarakat, dan akhirnya sugeng membuat bengkel kecil kecilan dan sebagian pasien menawarkan diri untuk bekerja di bengkel sugeng dan sugeng dengan kelapangan dad`nya menerima dan menulanarkan keterampilannya membuat kaki palsu kepada orang orang cacat yang masih menganggur termasuk kepada orang orang normal yang membutuhkan pekerjaan. Begitu gigihnya usaha yang dikerjakan sugeng dan jonet meskipun beliau cacat fisik tetapi beliau masih bisa semangat dan optimis untuk menatap masa depannya hingga menarik perhatian masyarakat. Kiprahnya sugeng dan Jonet akhirnya mendapatkan apresiasi sebagai sang Inspirator” semangat hidup pantang menyerah”. Keduanya terpilih menjadi bintang iklan produk jamu bersama Mbah Maridjan yang menjadi Juru Kunci Gunung Merapi.
Kalau seseorang mau bersikap optimis dan mau bangkit dengan semangat pasti akan berhasil menghadapi realita di dunia ini, kemauan yang kuatlah yang mengantarkan kita dalam kesuksesan seperti halnya sugeng dan Jonet. Tak hanya sugeng dan Junoet yang mau berusaha dalam menghadapi kehidupan yang panas ini tetapi ada juga si Wanhar Umar belum genap usia 15 tahun dia sudah menjadi seorang guru demi memajukan pendidikan di kampung halamannya. Padahal Wanhar hanya laki laki berusia 15 tahun dan hanya mengeyam pendidikan terakhir Sekolah Dasar. Banyak orang bertanya seorang anak lulusan sekolah dasar sudah bisa menjadi guru, tetapi Wanhar berpendapat keadaanlah yang membuat wanhar seperti itu.
Awal mulanya ketika satu satunya guru sekali merangkap menjadi kepala sekolah di SD kampung halamannya di daerah sumatera selatan, memasuki masa pansiun. Sang guru pun lantas menunjuk Wanhar untuk menggantikan posisinya, “ Sebab tak ada warga di desa kami yang berminat jadi Guru,” kata Wanhar. Lantas Wanhar mungkin guru paling muda dalam sejarah pendidikan di Indonesia ini. Dengan segala keterbatasan yang ada dia mengajar murid muridnya yang notabene adik kelasnya sendiri. Tetapi dengan segala keterbatasan wanhar, dia tetap Optimis dan yakin bisa membawa pendidikan di daerahnya menjadi pendidikan yang lebih baek dan lebih berkembang di dunia Pendidikan di Indonesia.
Selain menjadi Guru Wanhar juga menambah penghasilannya dengan sebagai buruh karet. Wanhar tidak pernah sifat pesimis dalam menghadapi realita yang pahit ini, tetapi dia selalu optimis dan penuh semangat dalam menghadapi kekurangan yang ada pada dirinya. Sungguh mulia tugas wanhar sebagai pendidik. Apapun dia jalani asalkan halal baginya. Tidak dibayar pun dia ikhlas demi tercapainya pendidikan yang sukses di kampung halamannya. Tidak mudah untuk menjadi Pribadi seperti Sugeng, Jonet dan Wanhar. Tetapi semua bisa mempunyai semangat seperti beliau. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama mereka mau berusaha dan pantang menyerah.
Hai orang orang yang beriman! Bertawakkallah kepada Allah. Hendaknya setiap orang memerhatikan apa yang telah dilakuannya sebagai persediaan untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah mengetahui apa yang kamu lakukan.
( Q.S. Al- Hasyr ( 59) : 18 )
 
Oleh Dimas Riskyanto

0 komentar:

Post a Comment