Oleh: Muhammad Hilmi
Abdullah
Assalamulaiakum
Bismillahirrahmanirrahim,
Dalam suatu percakapan dengan teman saya, dia berkata akan mendapatkan
sebuah pekerjaan. Dia berbicara panjang lebar tentang pekerjaannya tersebut.
Ketika saya tanya, kenapa tidak mengambil pekerjaan tersebut. Dia berkata,
bahwa pekerjaan itu bukan bidangnya. Dia tidak ahli dan pesimis untuk berhasil
dalam bekerja.
Dalam hati saya hanya bisa tersenyum, “peluang di depan mata
disia-siakan begitu saja”. sungguh sayang. Kawan, terkadang banyak sekali
kesempatan dihadapan kita. Namun, seperti angin berlalu, tanpa bekas. Selangkah
pun kita tidak beranjak. Padahal dari sekian banyak kesempatan yang datang,
pasti ada yang akan membuat hidup kita berubah.
Kebanyakan orang malas untuk mencoba hal yang baru. Apalagi menyangkut
hidupnya. Mereka selalu mengedepankan pikiran negatif daripada pikiran positif.
Beribu pikiran negatif siap menyerbu jikalau mereka ingin bertindak.
Hal yang menjadi pijakan awal pikiran negatif adalah takut salah,
gagal, dimarahi oleh atasan, dll. Mereka takut jika melakukan hal tersebut,
maka mereka akan berada dalam kondisi yang membahayakan hidupnya.
Kawan, pernahkah kita melihat anak kecil belajar sepeda. Apakah mereka
langsung mahir mengendarainya? Apakah mereka tidak memerlukan teknik-teknik
khusus? Apakah mereka tidak pernah jatuh? Sama halnya ketika kita mencoba hal
baru. adalah suatu kepastian bahwa kita akan melalkukan kesalahan. Karena kita
memang baru dalam hal tersebut. Ajaib namanya jika kita langsung benar. It’s
impossible.
Ya, harus diakui. Lingkungan kita belum siap untuk menerima sebuah
kesalahan. Bagi yang menganggap dirinya senior, junior harus selalu betul
melakukan tugasnya. Jika tidak maka mereka seolah-olah berhak untuk
memarahinya. Padahal hal tersebut adalah salah. Apakah yang senior tidak pernah
menjadi junior sebelumnya?
Kesalahan sering kali dianggap bencana. Mala petaka buat mereka. Hidup serasa
mati. Padahal sebuah kesalahan adalah pasti. Kebenaran tidak akan ada tanpa
kesalahan.
Menoleransi kesalahan adalah salah satu bentuk umpan agar orang mau
mencoba. Agar orang berani berbuat kembali sehingga bisa sukses. Diperlukan
tahapan-tahapan langkah demi sebuah kesuksesan.
Jangan takut mencoba. Beranilah! Bagaimana caranya? Munculkanlah sifat
berani dalam dirimu. Awalnya adalah dengan berani salah dulu. Jika anda banyak
melakukan kesalahan, maka anda bisa mengambil pelajaran untuk melesat lebih jauh.
Hanya anda yang bisa mematik sifat tersebut. Orang lain tidak akan mampu.
Kalaupun mampu, tidak akan bertahan lama.
Ini adalah hidup kita. bukan milik orang lain. Jadikan hidup kita penuh
makna. Belajar dari kesalahan dan terus belajar. Salah adalah wajar.
Orang lain menghina kita atas kesalahan yang kita buat. Tidak perlu
khawatir, hiraukan mereka. Mereka belum tentu benar. Mereka tidak bisa mengubah
hidup kita dengan hinaannya.
Mencoba, gagal, koreksi, lakukan lagi. Itulah rumus untuk mencapai keberhasilan.
Keberhasilan bukan dilihat dari segi yang besar. Namun bisa juga dari hal
sepele yang kita lupakan. Jadikan hidup kita lebih berani. Kalau saya berani,
pasti anda berani. Berani coba? Wassalamualaikum.
0 komentar:
Post a Comment